Mikroorganisme pada Kemasan dari daun

Bahan pengemas selain dapat berfungsi sebagai pelindung produk juga dapat menjadi sarana promosi. Namun demikian, bahan pengemas juga dpat menjadi sumber kontamina mikrobia pada makanan yang dikemas. Makanan yang dikonsumsi akan bepengaruh langsung sertahadap kesehatan oleh karena itu para pelaku bisnis makanan perlu memperhatikan prosesproduksidan penanganan pangan agar terhindar dari mikroorganisme pathogen. Bahan pengemas yang saat ini banyak digunakan dalam industry adalah cellophane sebagai pengemas yang fleksibel dan murah. Dalam industry local skala UKM, masih banyak dijumpai pengemas dari daun misalnya daun pisang,waru, jati, bamboo dan sebagainya, selain karena muran juga mudah diperoleh, member rasa dan bentuk produk yang baik juga ramah lingkungan.

Namun demikian, daun sebagai bahan organic juga memiliki sifat yang perlu diperhatikan, yaitu adanya kontaminan alami yang ada pada daun tersebut, sehingga ketika digunakan sebagai pengemas dapat mempengaruhi kualitas makanan yang dikemasnya.

Sebagai contoh, produksi usar tempe pada daun waru juga dapat terkontaminasi oleh bakteri meskipun digunakan inokulum kapang dari isolate murni. Dalam suatu percobaan pengemasan makanan dapat diketahui bahwa jumlah bakteri pada makanan yang dikemas dengan daun pisang pada hari pertama mencapai 1,1 X 104 sampai 2,2 X 105 cfu/g dan kapang dari 20 sampai 60 per g.

Macam bakteri yang sering ada pada permukaan daun adalah: Bacillus cereus, B. subtilis, Lacotbacillus acidophilus sp., Staphylococcus aureus, S. epidermidis, Pseudomonas sp., Corynebacterium sp., Micrococcus sp. Kapang yang sering ada adalah Mucor mucedo, Aspergillus niger, A. flavus,Penicillium expansum, Rhizopus stolonifer.

 

Pustaka

Effect of leaf-packaging on the microbiological assessment of some food items