Mau Tahu hari lahir anda? juga tanggal Jawa dan Hijriah?

Dalam kalender jawa kita mengenal windu (atau 8 tahun) dalam bahasa Indonesia kita sering mengatakan sewindu namun tak tahu maknanya. untuk kepentingan apa sebenarnya hitungan windu digunakan. Kita sering mengenal berbagai istilah dalam kalender namun tak pernah tahu apa maknanya. Tapi para leluhur masyarakat Jawa justru menggunakan nama untuk pehitungan (hisab) yang teliti dan ilmiah. Kalau tanggalan Islam kadang ada pertentangan maka di Jawa hampir tidak ada. sayang masyarakat jawa sendiri justru melupakannya. malu kalau menggunakan kalender Jawa.

Apa istimewanya Kalender jawa?

Masyarakat Jawa memiliki nama hari yang digandeng dengan pasaran yang memudahkan hitungan untuk peringatan tertentu misal seratus hari seribu hari dan sebagainya.

Masyarakat Jawa juga menamai tahun menjadi 8 yaitu: ALIP, EHE, JIMAWAL, JE, DAL, BE, WAWU DAN JIMAKIR. terlepas apa makna nama tadi tapi dari nama tadi orang Jawa dapat tahu hari apa tanggal 1 Syawal, (Bada), 12 rabiulawal (mulud), 1 Muharaam (suro) dan 10 Dzulhijjah (besar).hebatnya lagi tanggal tanggal istimewa dalm islam tadi hari dan pasarannya sudah dipastikan. jadi tidak mungkin hari dan psaran lain. Tanggal 1 Suro dan 12 Mulud selalu memiliki hari dan pasaran yang sama. Jika hanya melihat hari tanpa pasaran maka 1 Suro, 12 Mulud dan 1 Sawal memiliki hari yang sama. dan idhul adha mundur 2 hari. gampang kan ngingatnya.

Tahun ALIP: tgl 1 Suro dan 12 mulud jatuh hari Selasa Pon, 1 Syawal Selasa Wage dan Idhul adha Minggu Pahing.

Tahun EHE: tgl 1 Suro dan 12 mulud jatuh hari Sabtu Pahing, 1 Syawal Sabtu Pon dan Idhul adha kamis legi

Tahun JIMAWAL: tgl 1 Suro dan 12 mulud jatuh hari Kamis Pahing, 1 Syawal Kamis Pon dan Idhul adha Selasa Legi.

Tahun JE: tgl 1 Suro dan 12 mulud jatuh hari Senin Legi, 1 Syawal Senin Pahing dan Idhul adha Sabtu Kliwon.

Tahun DAL: tgl 1 Suro dan 12 mulud jatuh hari Jumat Kliwon, 1 Syawal Jumat Legi dan Idhul adha Rabo Wage.

Tahun BE: tgl 1 Suro dan 12 mulud jatuh hari Rabo Kliwon, 1 Syawal Rabo Legi dan Idhul adha Senin Wage.

Tahun WAWU: tgl 1 Suro dan 12 mulud jatuh hari Minggu Wage, 1 Syawal Minggu Kliwon dan Idhul adha Jum’at Pon.

Tahun JIMAKIR: tgl 1 Suro dan 12 mulud jatuh hari Kamis Pon, 1 Syawal Kamis Wage dan Idhul adha Selasa Pahing.

Tahun DAL disebut tahun besar karena 1 syawal, 12 Mulud dan 1 Muharam jatuh pada hari Jum’at.

Hisab Jawa diutlis dalam tembang jawa yaitu Mijil dan Dhandahanggula sehingga mudah dipahami.

Anda mau tahu tahun apa anda lahir? juga tanggal jawa atau Hijriah anda?

Berkenaan sering sulitnya koneksi ke wordpress di kantor maka kalau mau tanya tentang tanggal lahir silahkan ke http://nurhidayat.lecture.ub.ac.id/2012/01/keistimewaan-kalender-jawa-kapan-tanggal-lahir-anda-menurut-kalender-jawa/

 

 

membuat surimi ikan

Surimi adalah produk olahan, hasil perikanan setengah jadi berupa hancuran daging ikan beku yang telah mengalami proses, pelumeran (leaching), pengepresan, penambahan bahan tambahan, pengepakan. Dari produk daging lumat seperti bakso, sosis, siomay dan sebagainya. Kali ini kita akan coba membahas cara pembuatan Surimi Ikan

Bahan Baku dan Bumbu

1. Ikan

Umumnya jenis ikan yang digunakan untuk surimi dari jenis yang kurang ekonomis / kurang dimanfaatkan dan dari jenis ikan yang berdaging putih, karena ikan yang berdaging putih mempunyai elastisitas yang tinggi. Jenis ikan yang berdaging putih anatara lain ikan cunang-cunang, manyung, pisang-pisang, ekor kuning, kurisi dan gumlah.

2. Bumbu

  • Garam 0,2 – 0,3 %
  • Gula pasir 3 %
  • Poliphospat 0,2 %

Proses Pengolahan

surimi

surimi

1. Penyiangan dan Pencucian
– Ikan segar disiangi dengan cara membuang kepala dan isi perut, kemudian dicuci bersih
– Sayatlah kan memanjang pada bagian punggung lalu lakukan pengambilan daging dengan cara menyerok dengan menggunakan sendok.

2. Leaching
Proses leaching meliputi : pencucian daging ikan yang dilumatkan dengan air es ( air dingin ) dan diberi sedikit garam ( 0,2 – 0,3 %).
Perbandingan ikan dengan air dingin 1 : 4 dan perendaman dilakukan selama 15 menit sambil di aduk-aduk. Proses leaching tersebut, sebaiknya dilakukan 2 – 3 kali ulangan perendaman. Dengan perlakuan leaching akan dapat memperbaiki warna daging.

3. Pengepresan dan Penggilingan
– Ikan yang telah di leaching di pres dengan cara memerasnya dengan menggunakan kain biasa.
– Haluskan / lumatkan daging ikan tersebut dengan menggunakan gilingan atau blender hingga di dapat daging lumat halus menyerupai bentuk pasta. Pada saat pelumatan ini tambahankan gula 3 % dan poliposphate 0,2 %.

4. Pembekuan
Surimi telah selesai diproses kemudain dikemas dalam kemasan plastik dan bekukan dalam freezer

Sumber : http://bisnisukm.com

juga dari: http://cuek.wordpress.com/2009/01/06/membuat-surimi-ikan/

Swa sembada beras dan petani

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Menteri Pertanian Republik Indonesia, Dr. Anton Apriyantono,  tampil sebagai pembicara panel bersama Komisioner Pertanian dan Pengembangan Wilayah, Uni Eropa, Mariann Fisher Boel, Menteri Pertanian Cina, Chen Xiao Hua, Menteri Pangan, Pertanian dan Perlindungan Konsumen,  Jerman,  Ilse Aigner, dan Menteri Pertanian Rusia, Alexej W. Gordejev pada 2nd International Conference of Agriculture Ministers di Arena Pameran dan Forum Internasional Gruene Woche (Green Week) di Berlin, tanggal 17 Januari 2009.  Pengakuan terhadap keberhasilan swa sembada beras terungkap, ketika moderator, Christoph Minhoff melemparkan pertanyaan tentang strategi yang dijalankan sehingga Indonesia dapat mencapai swa sembada beras pada tahun 2008.  Mentan menyampaikan bahwa keberhasilan tersebut ditempuh melalui Penguatan Teknologi, seperti penggunaan benih unggul,  Penguatan Manajemen serta Pemberdayaan Petani.

Berita di atas nampak membanggakan bagi bangsa Indonesia. namun benarkah bagi petani?

Pembicaran suatu keberhasilan dengan sumbernya selalu mengundangperhatian kalau sumber tersebut adalah petani.Petani di Indonesia rasanya sulit menjadi kaya atau setidaknya menjadi mandiri dan kebanggaan bagi dirinya atau keluarganya selama dia hanya sebagai sub sistem yang tidak dapat mandiri.

Petani sangat tergantung pada tengkulak. pupuksangat sulit diperoleh justru saat musim tanam. harga turun saat musim panen. patoka harga yang ditentukan oleh bulog belum menyentuh HPP. HPP ditentukan oleh pemerintah bukan oleh petani yang bersama-sama menghitung untuk tiap daerah.

Pemetaah sentra produksi beras belum tertata dengan baik. suatu daerah belum diketahui menghasilkan padi jenis apa saja dalamsatuan waktu tertentu. kemudian masing-masing jenis beras ini di kirim ke mana saja?

Diperlukan adanya hubungan sentra dan pemasaran dengan jenis berasnya.Petani diberi informasi bahwa untuk daerahnya saat ini beras yang paling baik ditanaman adalah beras jenis X dengan alasan jenis tanah, musim, budidaya dan pemasarannya. sehingga petani menjadi diap berkompetisi.

Swa sembada sebnranya tidak sekedar mengukur kebutuhan per kapita dengan produksi. namun juga apakah kebutuhan itu sudah tersebar sesuai jenisnya?

Jangan sampai kita bilang swa sembada namun tidak semua rakyat mampu membelinya. Swa sembada memang nampaknya ditujukan pada kita mampu memproduksidi tas kebutuhan perkapita daripada rakyat kita sudah mampu membeli beras karena cukupnya pendapatan per kapita.

semoga rakyat makin mampu membeli kebutuhan pangan dengan memaknai beras maka pendapat perkapita memang sudah  di atas kebutuhan makan dengan bahan beras meski masyarakat tidak harus makan berbahan beras. semoga.

Lowongan Dosen Kontrak

Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya membutuhkan dosen kontrak untuk ketiga Jurusan yang ada. Untuk Jurusan Teknologi Industri Pertanian dibutuhkan Magister yang menguasai bidang Teknologi Proses terutama Bioindustri Syarat: 1. Lulus S2 dengan IPK diatas 3,5 2. belum terikat kontrak dengan instansi manapun 3. Toefl diatas 500 4. sanggup bekerja dan membantu mengajar full time Apabila anda berminat silahkan ajukan lamaran dengan lampiran sayarat di atas ddan paling lambat 6 Maret 2009. jika pelamar cukup banyak akan diadakan seleksi.